Bahaya Penangkaran Burung Walet di Lingkungan Penduduk
ini adalah salah satu dari penyakit yang di timbulkan oleh si burung walet
a. Penyakit Rubella (Campak Jerman)
Dalam ilmu kedokteran, unggas dan
burung diketahui paling mudah menjangkitkan virus rubella. Rubela atau dikenal
juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus rubella. Virus ini menginfeksi pada anak-anak dan
pada orang dewasa terutama ibu hamil. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat
dibandingkan orang dewasa. Penyakit ini harus diwaspadai terutama pada wanita
hamil. Seorang wanita yang terinfeksi pada kehamilan 16 minggu pertama
(terutama 8-10 minggu) bisa mengalami keguguran, melahirkan bayinya yang sudah
mati di kandungan, atau bayinya menderita cacat bawaan. Namun demikian, orang
yang pernah terinfeksi campak Jerman akan mendapat kekebalan seumur
hidup.
Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 14-21 hari setelah
terinfeksi. Gejala dari penyakit campak jerman yaitu pembengkakan pada kelenjar getah bening, Demam diatas 38 derajat celsius, mata terasa nyeri, muncul bintik-bintik merah di
seluruh tubuh, pada persendian, sakit kepala, dan nafsu makan penderita juga
biasanya menurun karena terjadi pembengkakan limpa.
Pengobatan
Pengobatan khusus
untuk penyakit campak Jerman belum ada, tetapi untuk menurunkan panas pada
penyakit campak jerman bisa diberikan asetaminofen.Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi
rutin pada masa kanak-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis
kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.Khusus ibu hamil Jika tidak memiliki
antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.
Scabies atau gudikan, salah satu penyakit kulit yang mudah
menular yang disebabkan oleh kutu Scabies scabiei.Penyakit (kutu) ini sering
dibawa anjing, kucing, burung terutama burung walet yang dapat juga menular ke
manusia.
Gejala
Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit scabies yaitu rasa
gatal terutama waktu malam hari, tonjolan kulit berwarna putih keabu-abuan
sepanjang sekitar 1 cm, kadang disertai nanah karena infeksi kuman akibat
garukan.
Pengobatan
Pengobatan penyakit scabies harus dilakukan secara
menyeluruh pada semua penderita dalam satu lingkungan seperti semua anggota
keluarga dalam satu waktu ,obat yang digunakan untuk penyakit scabies:
1. Permetrin 5%
Permetrin berkadar 5 % dan
bentuknya krim. Obat ini merupakan obat yang paling efektif karena sifat toksik
yang rendah walaupun dapat menimbulkan sensasi panas. Penelitian permetrin
telah dilakukan di Inggris, Amerika, dan Afrika. Permetrin 5% digunakan setelah
mandi, digunakan satu kali dan dihapus setelah 8-12 jam. Bila belum sembuh
diulang setelah satu minggu. Karena dapat menimbulkan sensasi panas, penggunaan
Permetrin 5% tidak dianjurkan pada bayi dibawah umur 2 bulan.
2. Ivermectin
( Stromectol )
Obat yang dapat digunakan selain
Permetrin 5% adalah Ivermectin.Obat ini merupakan obat yang dapat digunakan
meskipun kurang efektif dibanding dengan Permetrin 5 %.Dosis dari obat ini
adalah 200 mcg/kg.Jika masih diperlukan penggunaan dapat diulangi dalam 2
minggu.
3. Sulfur
presipitatum 4-20% salap/krim
Hanya efektif terhadap stadium
dewasa (> 3 hari) bau, mengotori pakaian, kadang iritasi, aman untuk
bayi
4. Gamabenzenheksaklorida (gameksan) 1%
krim/losio
Efektif terhadap semua stadium,
Jarang iritasi, Tidak dianjurkan untuk anak < 6 th dan wanita hamil karena
toksis terhadap SSP
5. Krotamiton
10% krim/losio.
Antiskabies dan antigatal,
Jauhkan dari mukosa.
Komentar
Posting Komentar